Menyandang peran ‘guru’ merupakan hal yang tidak mudah. Ada banyak tuntutan serta harapan yang disampirkan bagi para penyandang peran ‘digugu lan ditiru’ ini. Tidak hanya dituntut cerdas dalam kompetensi bidang mata pelajaran, tetapi juga harus sempurna dalam tutur kata dan perbuatan. Tentu saja alasannya agar menjadi sosok yang dapat ditiru. Benarkah kita sudah menjadi seorang guru? Atau hanya sebatas pengajar?

25 November lalu, ramai ucapan dan ungkapan terima kasih dari para siswa dalam rangka memperingati Hari Guru. Rangkaian apresiasi terhadap guru diberikan oleh para siswa. Terdapat pula pemilihan untuk beberapa nominasi untuk guru: guru paling favorit, guru terdisiplin, guru tergaul, dan guru paling humoris. Apresiasi ini sungguh membuat saya yang menyandang peran guru merefleksikan kembali: guru seperti apa yang dibutuhkan para murid saya? Sudahkah saya membekali para siswa dengan berbagai keterampilan yang bermakna bagi kehidupan mereka? Sudahkah perilaku saya yang menunjukkan perilaku yang dapat ditiru? Apa yang harus saya lakukan untuk menjadi guru yang lebih baik untuk murid saya?

Perayaan Hari Guru semoga saja tidak hanya sebagai hari di mana para guru mendapat souvenir dan ucapan-ucapan, tetapi menjadi hari untuk merefleksikan kembali peran yang disandang. Menjadi seorang guru: tidak sekadar mengajar, tetapi juga menghajar. Menghajar ketidaktahuan, menghajar rasa malas belajar. Selamat memaknai Hari Guru!

Karya : Dania Yosepha Tamara, S.Pd.

English
Excellent Life Skills
Joining PPPK Petra Programs

SMP KRISTEN PETRA 4