Akhirnya sekolah tatap muka kembali setelah 1 setengah tahun sekolah online!! Aku antusias banget untuk mengikut PTM. Karena aku bisa bertemu teman-teman dan bapak ibu guru kembali. Oiya, perkenalkan namaku Rachel Nanda dari kelas 94. Minggu ini, aku masuk di hari Selasa. Meskipun hanya masuk sekali tiap minggu, PTM memberikan kesan positif bagi saya yang sempat memandang negatif sekolah sekali seminggu ini. Saya beranggapan bahwa sekolah dengan PTM akan ribet dan membosankan. Ternyata tidak! Saat mengikuti PTM, aku jadi lebih paham dengan materi yang dijelaskan oleh guru, aku juga jadi lebih fokus dengan pelajaran yang disampaikan. Begitu juga dengan teman-teman yang lain, banyak yang beranggapan bahwa PTM ini membantu mereka memahami pelajaran dengan lebih mudah.
Sebelum berangkat ke sekolah, kita selalu diwajibkan mengisi angket kesehatan guna mendapatkan informasi tentang kesehatan kita. Begitu sampai disekolah langsung mengecek suhu yang didampingi bapak ibu guru menggunakan pengukur suhu otomatis. Saat masuk kelas, tempat duduk ditata berjarak sekitar 1 meter antar bangku. Murid yang masuk tidak sampai 10 murid di tiap kelas. Hal ini dilakukan agar mengurangi kerumunan di lingkungan sekolah. Saat pelajaran berlangsung, kita selalu dihimbau agar tidak melepas masker oleh guru, dan kita selalu mengindahkan himbauan tersebut. Sepulang sekolah, aku langsung membersihkan diri lalu lanjut mengikuti pembelajaran mandiri menggunakan LMS. Kalian jangan lupa memersihkan diri setelah bepergian dari luar rumah ya, agar virus-virus yang menempel mati dan tidak menyebar.
Pembelajaran tatap muka akan sangat nyaman dan aman bila kita saling menjaga dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Jadi, teman-teman saat mengikuti PTM selalu dihimbau untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menghindari kerumunan dan tidak boleh melepas masker supaya mengurangi penularan virus covid19 yang masih membelenggu Indonesia sekarang. Kita harus selalu berdoa pada Tuhan agar Ia segera membebaskan Indonesia dari Covid19 dan semua kegiatan dapat berlangsung normal seperti dulu. Tetap optimis dan jangan patah semangat, Tuhan pasti memiliki rencana atas semua ini. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati.
Oleh: Rachel Nanda Redina/9.4